Ø saat selalu mampu memberi waktu, walau tak selalu
berhasil menciptakan rasa yang berbeda.
Ø lalu mencintaimu pun, mampu meretakkan diriku
sendiri. Maka, jangan biarkan aku memilih jadi rapuh. harusnya rasamu siap
untuk memastikan aku akan baik saja.
Ø pinjami aku pandangan tentangmu, kan ku warnai
sebagian bahagia kita dimasa depan.
Ø Setelah berhasil menjadi tawammu, biasanya aku akan
tersenyum kemudian.
Ø Bersiaplah kehilangan ku, saat itu terlewati aku
sudah tidak sanggup mengejarmu mu lari dari sebuah penyesalan.
Ø Cintai mereka yang sanggup menerima kekurangan mu,
bukan mereka yang memiliki yang kamu inginkan.
Ø Aku kelu yang tengah mencoba hidup di guratan hatimu,
mengendap sunyi dan jatuh cinta pun kian dalam.
Ø lalu aku mengeluarkan semua yang buruk dari diriku
di hadapanmu, itu berarti aku meberimu kesempatan untuk mencintai setiap celahnya.
Ø Aku sulit jatuh cinta tapi setiap kali jatuh cinta,
aku selalu jatuh dengan kesungguhan pada cinta lalu tenggelm dengan ketulusan.
Jadi jangan permainkan aku.
Ø Bila esok tak lagi ada aku, apa kau “menyesal” belum
sempat mencintaiku dengan baik, meskipun kurang bijak?
Ø Dan sampai detik ini aku selalu percaya, akan ada
saatnya aku mencintai untuk di bahagiakan kembali.
Ø Bagaiman aku terus hidup, adalah bagaimana aku belajar untuk
semakin jatuh cinta dalam padamu.
Ø Ada yang akan kau rindukan dari diriku esok, yaitu
apa yang kau sia-siakan hari ini.
Ø Kalau kamu ingin aku jadi yang bukan diriku, maka
aku akan menjadikanmu goresan masa lalu, dimulai dari sekarang ini.
Ø Tentu saja membahagiakan ku itu mudah. Teruslah ada
dan jangan kemana-mana.
Ø Jatuhi aku cinta, dari buah pepohonan yang kau tanam
diladang hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar