Pada lembayung saya mulai menote kan perasaan yang terasa berat
untuk saya torehkan meski lewat abjad-abjad pada goresan tinta .
Menyadari hanya rindu padamu yang menemani setiap napas yang
mendetik untuk saya hirup…
Menjalani bahwa semua ini adalah kebetulan, dan tak terencana….hingga
paham bahwa jalan ini penuh cinta…
Bukan memaksakan cerita hingga semua terhalang garis takdir…
Mengakhiri februari penuh cinta dan mengawali maret dengan
ruang-ruang kerinduan yang terlihat tatananya kosong, …bukan tak berpenghuni,
hanya saja mereka tengah asyik dengan kewajiban mereka, hingga ada saatnya
mereka pulang kedamai yang tersedia menciptakan ketenangan.
Jua Pangkal pinang yang manis…
Jl. balai yang tak akan mengasingkan diri lagi untuk saya,
ataupun pelukan hangat mentari Bangka yang bergelayut mesra pada bahagianya
tawa, mengakui bahwa it keceriaan yang bersimponi .
saya merindukan itu…
mengawali bulan rindu ini, senyuman pagi yang selalu menghampiri
olehnya,yang bahwasanya dengan rona penuh cinta…ya…pria itu, hati saya yang memilihnya
,dengan seragam biru yang sangat menawan menapak langkah beribawanya melangkah
hormat, serta dipadukan dinginya ruangan kamar pada suhu 16 derajat C, yang tak
luput juga disandingkan dengan makanan yang masih di num 1 kan oleh saya,goreng
pisang racikan ibu mertua…hihihi
disimpulkan sebuah jawaban“hanya ingin melihat sayang bentar jadilah”,
setiap pertanyaan yang kutujukan ,kenapa kesini sayang ??,kekantorlah ,pegawai
ngelayapan, ‘suruhku bukan tulus, sekedar basa basi yang kebenaranya, lama-lama
saja disini…hingga mata ini hnya membentuk danaumu.
Yaaa…sangat merindukan….disetiap ketukan masa bersamamu,
Membuka kisah yang akan membanjiri saya dengan adanya kamu,
bagaimana mungkin terlalu singkat dua minggu itu, yang setiap jamnya hanya ada
semua tentangmu…
Bagaimana mungkin, saya tak mengenangnya yang menghujani pipi
ini dengan air mata, jika benak in hanya ingatan darinya….
Porehan malam oleh
istimewanya pangkal pinang…
Perlahan melewati setiap sudutnya, menggeser rantai
ketidaktahuan saya tentang ini….
Berbekas pada jalan yang terlewat, meninggalkan dalamnya sukma
yang ada di bidangnya,
Riuh canda pada akhir jingga yang terlewat, hingga ketika
sejadah dibentangkan dan anda imam saya, menggurui saya pada lembaran-lembaran
bacaan suci AL-QUR’an ,serta menikmati hidangan makanan yang tersebutkan hanya
tersedia untuk anda dan saya….
Dengan menghapal kerutan dahi anda, jumlah alis dan bulu mata
serta mengingat letak terbaik tatapan anda ,jika pun semua cara telah
terungkapkan ,mungkin itu pun tak mampu untuk menyatakan bagaimana bahagianya
saya…
Kutitipkan sejuta harap padamu…
Kusimpan ribuan masa depan darimu, hingga rabbi menuntaskan
setiap proses yng terlewati.
Mengatakan olehnya lingkaran yang melekat di jari manis ini
adalah sebuah komitment, atau hanya sekedar hadiah yang membuat seutuh hati
wanita bahagia….
Dengan seikat bunga yang berguguran melintasi lintasan kepergian
yang membuat jeda antara pangkal pinang dan Jogjakarta….
Bunga terindah dan
pertama yang terlingkarkan dari tanganmu dan usaha tulusmu untuk sebuah
senyuman dariku.
Rinduku pada pangkal pinang yang tak kan terhenti…
Hingga takdir rabbi yang tak pernah salah tertuliskan…..
Rindu itu mengebu ketika kebersamaan yang begitu dekat dan
berjeda…
Rindu itu mengebu ketika jarak itu terlalu lama dirintangi….
Dan Rindu itu mengebu ,ketika semangkin dekat pertemuan it
mendatangi….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar