04 desember 2013 gamping tengah, ambarketawang yogyakarta, pelukan mentari pagi yang menghangatkan.
saya mengerti ketika waktu yang mengantarkan kesaat ini
apapun yang telah terjadi danmencoba menerimanya dengan penerimaan terbaik adalah sederhana
terlalu enggan berdamai dengan masa lalu
tapi aku pagi yang mengantarkan senja, dan jingga membawakan terang.
hidup tersebut harus menjadi dewasa, dari sedemikian menata masalah dan perlahan menyelesaikanya, walau harus menjerit dan menangis ,toooh tak ada ukuran buat suatu pribadi.
yakin akan hidup saya , lalu menutup mata akan semua, lalu pura-pura bahagia dimata mereka, bukankah itu menyakitkan, sesuatu yang tak terlalu membosankan tetapi memprihatinkan.
sederhana pada keadaan itu , bicara jujur dan menyenangkan diri.
berbuat tanpa beban dan sedikit tak memikirkan orang lain. bukankan nahagia untuk diri sendiri itu memang tampak egois.
selayaknya manusia itu memang seperti itu, karena bahagia itu pilihan.
jangan menjadi manusia yang yang hanya untuk bahagia saja harus bersandiwara.
berulang kali bertanya pada diri, baikkah mendewasakan diri dan berusaha tegar padahal air mata hampir mengering,
pantaskah terlihat tenang sedang sebenarnya mengelisahkan.
merasa lebih kuat dari org lain adalah kelemahan tak terlihat yang besar pada diri sendiri.
dan yakin saya baik-baik saja untuk menutupi semua masalah adalah cara tercepat melukai hati.
menjujurkan semua problema juga bukan sasaran terbaik, begitu pula menerima semua kecemburuan dan hnya ungkapan menawan adalah hanya sekedar tak menurunkan harga diri.
berusaha paham
bahwa memang saya selalu salah jika selalu tenang untuk berusaha sempurna yang sebenarnya kita pun tak mampu menyempurnakan hidup ini, memperlihatkan semua yang menjadi nyata atas penyelesaian yang dijalani sepertinya tidak buruk.
jika saya kecewa dan membiarkanya saja terluka .....
membiarkan saja pikiran saya pagi ini dieratan sang fajar yang menemani .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar