Itukah kamu ?
Langit Yogya yang temaramenggan bergumam
Hujan yang awet
menyeringai cerewet
Dinginnya malam
Menambah cercah kelam
Kerinduan yang menghujam
menancapkan resah yang mengalir mengenyam
menyeiringi lekuk-lekuk terdalam
Tiba-tiba saja sosok itu muncul kembali
Perasaan menggebu hadir kembali
Menyesal sedikit akan penantiang yang tak berujung kembali
Tergambar parasmu
Terdengar tawa renyahmu
Tersimpul senyum manismu
Demi ALLAH, aku merindukanmu!
Aku ragu menyebut rasa
Aku ragu menyebut damba
Karena kisah kita sebenarnya tak benar-benar ada satu antara
Karena cerita kita sebenarnya tak benar-benar tercipta di waktu bersama
Itukah kamu?
Seseorang yang pantas kucintai daripada kubenci
Itukah kamu?
Sosok semu yang hanya beberapa kali kutemui pada mimpi
Tanpa alasan yang pasti
Meskipun kita berjarak lagi
Aku masih terus menyelipkan namamu dalam doa kala sunyi
Setiap pagi
Setiap hari
Aku benci sendiri
Terutama ketika kutahu kautak lagi di sini
Aku takut dihantui sosok rindumu tak tertahan lagi
Sosok yang kucintai dan kukagumi setengah mati
Dari perempuan yang
Merindukanmu tak pernah bosan,
meski harus bertahan pada jeda waktu.
Semua yang kubilang Kamu!
Semua yang kubilang kamuadalah langit yang membuai riuh dalam bhiru
Semua yang kubilang kamu
adalah sapa lembut hangat matahari yang meluluhkan kepedihan
Semua yang kubilang kamu
adalah cahaya yang menelusup lewat jendela kamarku
Semua yang kubilang kamu adalah rayu
Tempat kita memejamkan mata sejenak
dari lelahnya nyata
Sepotong sepi yang memayungi
Memecah identitas yang tersembunyi
Kauarahkan sayapku ke sana ke mari
Menyentuh tatap yang tak pernah kutemui
Tak ada ragu bagimu
karena cinta telah menyerah pada pengasingannya
pisau yang tersembunyi
Menjawab tanya yang menggerogoti
Bunuh aku dengan rindu yang selalu ingin kausudahi!
Semua yang kubilang kamu
adalah angan yang tak mampu menyentuh bibir kenyataan
Semua yang kubilang kamu
adalah tawa di balik pelupuk air mata
Semua yang kubilang kamu
adalah kita
yang tetap saja berjarak
Aku Ingin Mendekapmu :')
Aku ingin mendekapmu
Walau rengkuhan jarak itu tak pernah mengizinkan kita bertemu
Aku ingin mendekapmu
Walau jemari kita belum saling menggenggam sampai detik ini
Aku ingin mendekapmu
Walau kita belum saling mengenggam dan bertemu
Aku ingin mendekapmu
Walau tinggi badanmu jauh diatasku
Aku ingin mendekapmu
Saat kamu kelelahan menjalani riuhnya aktivitas
Saat kamu rapuh dan menangis
Saat kamu merasa bahwa dunia terlalu keras untuk kaujalani sendiri
Saat kamu mengira tak seorangpun yang peduli pada perasaanmu
Aku ingin mendekapmu
Saat pertama kali aku membuka mata dari tidur lelapku
Saat hanya kamu yang kulihat dibangun pagi hariku
saat cukup kamu yang kutatap ketika ada pada waktumu
Aku ingin mendekapmu
Di bawah hangatnya sinar mentari pagi
Di bawah teriknya surya yang meradang menyerang
Di bawah redupnya matahari kala senja
Di bawah sinar rembulan dengan hiasan bintangdi langitnya bergermerlap
Aku ingin mendekapmu
Saat angin dengan nakalnya menggelitikmu dan meniup lembut rambutmu
menciumi bulu kulitmu yang merekah
Aku ingin mendekapmu
Saat rindu mengganggu laju kerja otak dan hatimu
Aku ingin mendekapmu
Saat langit sedang menenun benang-benang hujan
Lalu kita saling mendekap dibawah deras rindunya
Hanya berpayung rambut basah dengan balutan senyum bahagia
Sungguh, aku mencintaimu
Aku ingin mendekapmu, sampai Tuhan memeluk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar