Selamat Datang,...Blog ini hanya ingin berbagi dan sharing bersama,....

Senin, 06 Januari 2014

Kisah ku,..



Bertajuk cerita yang tak tentu namun punya arah tertuju yang pasti,..

Tulang rusuk yang selama ini ku cari,..
 telah menyatu menjadi satu dalam jiwa ini,..
 hati yang dulu tak mengerti akan perasaan apa yang dirasakan,..
saat cerita telah terbuat,..
saat semua telah jelas dalam arah tertuju ialah kebahagiaan.
Saat diri ini hanya mengenal duduk manis memakai baju merah putih menatap guru yang mengajar, pulang ke rumah tuk bermain,.. bermain kelereng sampai petang datang,… saat malam yang dihabiskan hanya tidur,.. menyambut pagi yang diantar oleh ayah,… saat ceria yang hanya dihiasi oleh bermain dan bermain,..
Saat yang bersamaan seorang perempuan yang manis datang tuk mengenal diri ini,..

 lingkungan ku yang sama,.. teman, guru dan sekolah.
Perempuan menghampiriku dengan sejuta penuh cinta tulus yang ia persembahkan,.. memberikan “Keripik jaipong”.

Rasa malu, tak tahu, aneh dan bingung,.. mengapa ia berikan ini. Ia dengan sedikit marah untuk menutupi rasa malu akan perasaan yang ia rasakan bernama “cinta”

aku hanya diam dengan perasaan malu yang luar biasa di olok-olok teman-teman yang mengelilingi kami,.. sungguh aneh. Aku pun ak tahu apa yang ia rasakan dan mengapa ia berbuat begitu,.. kami seperti musuh yang tak ada sapaan tuk di ucapkan lewat kata-kata.

Tiba waktu saat aku meninggalkan desa yang penuh kesunyiaan malam yang dihiasi suara jangkrik dan babi hutan. Saat ku meninggalkan kenangan masa putih merahku yang ku tak tahu mengapa ia ada akan perasaannya kepada ku,..

Tiap saat aku makan keripik jaipong aku selalu mengingatnya,.. ceria manisnya selalu terbayang dalam benak ini. Beranjak saat aku mengenakkan pakaian putih abu-abu. Orang yang ingin sekali ku temui ialah ia yang memberiku keripik jaipong. Pernah bermimpi dalam lelap tidurku, aku kembali ke desa yang penuh kesunyian malam yang dihiasi suara jangkrik dan babi hutan. Tapi, entah kapan,… aku ingin meminta maaf atas ketidaktahuanku akan perasaan yang ia sampaikan. Ternyata, di saat yang bersamaan ia telah mempunyai pendamping dalam kesehariannya. Ada rasa kesel terbesit dalam hati. “ngapa lah ia udah punya”.. perasaan kecewa atau bahagia namun ku juga tak menyadarinya. Saat pertama kami mulai berkomunikasi, perasaan yang sama yang kurasakan saat ku mengenakkan pakaian putih merah tetap sama. Rasa malu dan tak tahu itu sama,…

kebodohan yang belum sangat mengenal  yang namanya “cinta”. Namun, ia seakan-akan hanya basa-basi, mungkin karena ia menghargai pendampingnya saat itu.
Satu tahun berlalu sejak tak ada lagi komunikasi yang terjalin antara kami,.. malam hari, saat ku bersama teman wanitaku sedang keluar. Di waktu yang sama ia menelphone ku dengan nomor yang baru. Itu pun yang berbicara ialah teman ia,.. aku sungguh senang tanpa memikirkan perasaan teman wanita yang ada bersamaku. Mulai kami bercerita, dan akhirnya ia yang dengan suaranya kami habiskan dengan canda tawa, keluh kesah ia sampaikan. Hubungan yang terjalin begitu saja, saat ia memutuskan tuk meninggalkan pendamping nya yang tak memperdulikan ia lagi dan selalu menyakiti. Yang aku rasakan dengan ketidaktahuan ku akan apa yang kurasakan. Aku memiliki keyakinan kepada perempuan ceria manisnya “keripik jaipong”.

Semakin lama semakin aku memahami cinta itu apa, dan apa perasaan yang ku rasakan yang ku sebut keyakinan. Dengan cara ia yang begitu aneh membuat aku paham akan perasaanku sendiri. Cara yang bahkan tak dimengerti saat emosi itu telah muncul dan pikiran kotor yang merusak.

 Cara yang begitu relevan akan realitas kehidupan, ia dengan senyum malunya dan kecantikan yang ia pancarkan.

Ku telah menemukan apa arti perasaan yang ia sampaikan lewat keripik jaipong, ia ialah tulang rusukku yang kucari selama ini. Saat kami telah mengucap janji segenap ketulusan kami selalu bersama, dengan ku mengenakan cincin pada jari manisnya. 
Saranghaeo sayank,.. J :*

1 komentar: