Cahaya mentari yang membias kaca-kaca jendela dalam sebuah
ruang yang penuh akan kenangan,.. simfoni untaian cahaya yang mecercah gelapnya
ruang, saat mentari telah berada pada sang gagah nya meyinari ruang. Saat aktivitas yang telah menjadi rutinitas
sejenak terhenti ,… hari dimana ketika dimana anak-anak sekolah libur
menghabiskan harinya. Memandang langit tercermin senyuman dalam bias cahaya
yang datang,.. debar jantung semakin cepat berdetak,.. udara yang hangat teras
semakin panas, dicerminkan tubuh yang terasa lembab,.. hanya impian keyakinan
membawa keberaniaan untuk mengatakan sesuatu yang sulit diucapkan namun sebagai
tanda ucapan karena tak bias terucap,…
Kaki mulai melangkah menatap optimis apa yang ada
dihadapan,.. yakin akan keyakinan yang tercipta,.. tak tahu apa yang pertama
kali harus diutarakan lewat kata atau lewat cara yang mengindahkan dirinya,..
ingin membuat sebuah dramatis dalam sebuah air mata,.. namun hati ini tak
sanggup tuk melakukannya ,.. saat ia sedih hati ini semakin sedih,.. hanya
berprinsip selagi nafas ini masih bisa menghirup udara begitu lepas, tak ada
air mata yang menghiasi pipinya,.. telah banyak kepedihan dan kekecewaan yang
ia alami soal hubungan, tak mau jatuh dalam lubang yang sama,..
Tepat mentari telah berada diatas kepala, sinar yang begitu
terang dalam bias,… secara spontan berbuat tingkah laku yang membuatnya kesal
dan marah,,.. namun tak ada air mata,.. kata mulai berlomba-lomba dalam api,
kata yang mengakhiri pada ring tinju,.. tak ada satu kata pun yang kalah maupun
mengalah,… dalam bercumbu pada api yang mulai membara,…
Akhirnya, kaki ini mulai bergegas tuk mengambil lingkaran
kecil pada tempat yang telah dicita-citakan,.. bergegas dengan cepat saat telah
mendapatkan lingkaran kecil ini, dalam hati takut jika ia tak sanggup dalam api
yang kuberikan lewat kata. Apakah ia bisa menerima semua ini oleh laki-laki
sepertiku ???
Sampai pada hadapan nya, tanpa kata yang tak terucap dengan
cara kukenakan lingkaran kecil pada jari manis kanan nya,.. Saranghaeo,..
Sayank,…
Terpancar sipu malu yang menghiasi wajah yang merah
merona,.. tak ada kata ,.. api yang tadi telah membara seakan sirna dalam
senyuman yang dalam kehangatan sipu tak terucap,.. lewat mata kami bercerita, lewat
hati kami bercengkrama dalam hayutan kebahagiaan,…
Saat Lingkaran kecil ini telah bersama yang tersayang,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar