Jalan harus terjaga,..

Pagi yang dihiasi sinar mentari melewati celah jendela masuk ke dalam rumah, rumah sederhana dengan berornamen nuansa ceria berwarna biru langit, menunjukkan warna langit dan laut yang begitu luas yang membentang di belahan dunia. Embun telah memudar, angin bertiup sepoi-sepoi akan menyapa alunan kata – kata jemari ku. Tiap sudut ruang yang selalu mengawasi dan mengamati keadaan, sesederhana cara yang membuat tuk menafsirkan rasa yang tak tersampaikan… diam tak berarti biasa, namun selalu merindukan rasa yang belum terjamah…  dalam cara ku, selalu merencanakan sesuatu yang terbaik saat ia bersama ku di masa yang kami dambakan… kebersamaan yang utuh tanpa jarak atau waktu yang berbeda, semuanya dalam satu melodi yang beriringan menghiasi jalan yang terbentuk….

Aku hanya memikirkan supaya jalan itu akan baik dan lebih baik dari apa yang telah di rencanakan,… jalan yang akan kami lewati bersama – sama saat kebersamaan itu tiba. Berbagai cara dan upaya tuk membuat jalan itu semakin indah dan nyaman, namun aku tak sadar saat aku hanya fokus tuk jalan yang ku ukir dan telah terbentuk. Sehingga jalan yang di hadapi dan di lewati sekarang tak begitu baik tuk sebuah arti kenyamanan… saat ini, aku sadar akan jalan yang ku jalani saat ini tak begitu baik … Meskipun jalan yang tercipta di depan sana ialah keindahan,  mungkin tak bisa sampai pada jalan itu karena jalan yang ditempuh saat ini rusak akan kebodohan ketidakpekaan. Buat lah jalan yang saat ini ditempuh dengan keindahan, pasti jalan di depan yang menunggu  akan indah meskipun belum engkau ketahui “Adnan”. I belief to my choose, but I need support and opinion to my world from my dear “Bintang Anawati asia”. Remind to me if I am false to my choose because In my world is there are you and our family.