Selamat Datang,...Blog ini hanya ingin berbagi dan sharing bersama,....

Selasa, 07 Januari 2014

klaten Itu Kita



Sipit......

Aku ingin menatap matamu, yang ketika kamu tersenyum ia mengilang malu-malu...
Aku ingin membuka kelopaknya, mengitung jumlah bulu matamu...
Aku mau merabanya, memandangnya berlama-lama, selaksa kedamaian yang jatuh kehatiku....

Cina....
Aku meyakini bahwa kamu memang keturunan, hingga aku sempat menyebutmu dengan itu....

Bawel....

22 desember 2013

 aku dibandara Adisucipto yogyakarta, sambil menelponmu yang berpura2 tertawa, kamu tahu, hatiku bagai bom waktu yang siap meledak saat itu,
Menjemput orang tuamu, ayah dan ibumu.....
Yang masih temaram di ingatanku, pada beberapa pertemuan yang terlampaui.
Ibumu terlihat cantik, pun ayahmu begitu bijaksana, memakai topi putih dengan langkah kaki tegap, tak jauh beda denganmu, cara senyumanya, bicaranya, dan gerak geriknya, pandangan serta ungkapanya.

Melewati jalan pedesaan yang masih banyak kerikilnya, hamparan sawah yang menghijau luas, serta bebek yang dianggon mandi di kali melontarkan kekaguman,
Memeluk wanita tua, yang sudah tak asing lagi di ingatan, keharuan membuyarkan ungkapan kekangenan, melontarkan airmata yang tak terbendung, aku menyebutnya mbah....
Mbah sepertimu bawel, tapi ia penyayang, ramah tersenyum dan penuh kasih sayang....
Klaten itu Kita
Kita itu keluarga, saling melengkapi dan utuh berbagi,,,

Aku bercerita pada senja, pada lereng bukit pegunungan seribu yang begitu anggun dikediamanya, suara adzan yang selalu terdengar nyaring disamping rumah, menumbuhkan citra kedamaian dan ketenangan hati, ketukan alas kaki anak2 yang berlari dihalaman ....
menyairkan irama musik alami...
 ditambah derasnya sumber air sawah yangmeritmekan keheningan desa....begitu ideal untuk menciptakan ketentraman penghuninya.
Fajar berdamai diantara mentari nan elok, menyelimuti dengan mega di bhiru indahnya langit klaten....

Kami menyusuri jalan setapak, jalan yang melingkar mengelilingi potongan hijaunya padi yang tertanam,
Aku, ayahmu dan ibu.... bercengkrama dan saling berbagi kehidupan, porosnya gunung merapi, merbabu dan lawu menjadi menyeka penglihatan, 3 bukit tinggi yang menjulang indah, diantara perasaan yang berbeda, menjadi mengganti apa yang ku sebut orang tua, mereka adalah kita, bagian yang tak terpisahkan, adalah hati yang penyejuk kemelutan....
Memahami, mengerti dan ungkapkan cara penempatan diri, ....
Senyuman , rona merahnya mentari ikut mengamati perlahan...
....

Klaten itu kita..........
Menanti senja dengan duduk di halaman masjid,
Membantu membereskan peralatan mengaji dan saling berbagi rasa dengan lingkungan, cukup menyatakan binar cahaya mata yang enggan menghilang...
Shalat berjamaah dengan mereka, orang tuamu, yang kelak akan kuhormati layaknya hal paling berharga untuk membawamu menuju surga, ....
Berpaling cara, hanya untuk menanyakan semua tentangmu, dan menikmati masakanku yang ala kadar ....
dengan tertawa renyah sambil mengunyah...

Klaten itu kita......
Aku yang bukan orang asing, aku bukan hanya mencatat setiap prilaku yang terjadi, bkan pula penggali kenangan mereka, atau juga menyimpan memory mereka untuk kumuseumkan di benak..
Bukaaan!!!!!!!!....
Aku hanya ada, karena kita, kita berawal disana, dari cinta mereka, dari perkenalan, pertemuan kita, lalu menjadi ada didalam ....
Aku akan membawa setiap celah2ya waktu dan menjadi sahdu yang tersusun rapi dalam kebersamaan....
Mereka itu adalah kamu...
Kamu yang berawal dari sana..
Kamu yang ada karena mereka ada disana...
Dan kita akan menarik disana....

Klaten itu kita......
Melelapkan diri bersama wanita yang paling kamu cintai dan banggakan..
Menatap guratan menawanya garis bibir...
 yang pertama kali kamu lihat saat terlahir didunia dalam kehangatan pelukanya...
menyium aroma yang selama ini menjadi satu kasih  dalam dirimu...
mengeja bicaranya yang tak terbaca telinga tetapi terdengar mata, menyatakan sebuah maksud.....

klaten itu kita........
aku ditemukan dan kemudian terlalu nyaman disana ....
apa yang tdk pernah kudatangi, namun kudapatkan disana...
aku kini punya apa yang yang lebih dari sebuah harapan...
punya berlama2 ada pada mereka...
karena klaten itu kita...
aku, kamu, ayah, ibu, serta mereka dan mereka yang telah saling tertemukan....

lebih dari sekedar perasaan senang, haru, mereka menjadi satu di bagian terdalaam hati....
kita terpotong2 dalam bagian...
menjadi utuh di klaten penuh cinta....
“aku, ayah, ibumu yang di indahkan ketika liburan di klaten”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar