Kamar kecilku, 18 desember 2013
Untukmu, pria yang kubenci sejak 5 SD, namun begitu kucintai saat 6 SD.
Boleh basa-basi sedikit? Sudah berapa lama ya kita tidak bertemu? Delapan tahun kah? Bagaimana wujudmu saat ini? Masihkah pipimu merah ketika cahaya matahari menciumi lembut pipimu? Masihkah emosian dan cerewet ketika masalah di kepalamu? Masihkah kamu bawel untuk sebuah persahabatan? Apakah semua telah berbeda?
Untukmu, si kahne dengan senyum fantasti.
Aku bertanya-tanya, bagaimana sinar matamu saat ini? Masihkah sejuk dan beningnya seperti dulu? Seperti kala kamu lebih pintar pelajaran matematika, dan les bersama. Saat anak-anak yang lain sibuk bermain diluar, aku dan kamu malah didalam di bangku kelas, hanya berdua. Sambil mengunyah malu-malu yang masih penuh di kepala kita, kau tampak banyak hal padaku. Sewaktu itu, kaumasih lucu dan rese, dan aku yang tampak jutek padamu, mengikuti gerakan wajahku. Yang mengingat tanggal ultahmu dan memberikan sebuah buku. Mengingat kenangan memang indah, mampu membuat seseorang tersenyum walaupun masa itu tak akan pernah kembali.
Untukmu, yang sekarang entah berada di mana
Dulu, saat pertama kali bertemu, aku sangat membencimu. Aku benci ketika tahu kauberada diranking tiga dan aku berada diranking dua. Kamu anak baru! Kenapa ingin mengejarku dan langsung melesat masuk ke peringkat tiga? Hey! Kaubuatku gila! Sampai duduk di bangku kelas 6 pun, kita masih saja sekelas. Astaga Tuhan, siksaan apalagi ini? Tapi, entah mengapa, ada titik dimana kita tak seperti musuh, ada saat di mana kita tiba-tiba menjadi sesuatu yg berbeda buatku, dan aku tak pernah tahu mengapa rasa benci itu berubah menjadi begini. Entah mengapa rasa iri itu berevolusi menjadi cinta dalam usia dini.
Saat berpapasan, kamu tahu aku sering melirikmu diam-diam, karena berkali-kali aku memandangmu . Saat aku jadi pembaca undang-undang upacara setiap hari Senin, kauselalu berbaris di barisan depan, kauselalu mendengarkan dengan bijak . Hey! Saat itu kita masih duduk di bangku sekolah dasar! Ya! Saat diamana kita berantem, kamu memukul lenganku, dan aku menendang kakimu, berawal saat kamu mengejekku kecentilan, dan aku tengah menahan emosi dihina dari pria yang kucinta. lalu kemudian aku pura2 pingsan, aku mendengar dari teman-teman yang melihat kita, wajahmu pucat dan cemas, aku bahagia saaat itu, kamu mengkhawatirkan aku, Mengapa kauajarkan perasaan aneh itu padaku? Dulu... Kita masih terlalu dini untuk mengerti cinta, apalagi menafsirkannya.
Untukmu, yang dulu belum ku temukan
Sedang apa kamu di sana? Apakah kaumasih ingat sosokku dan bentuk wajahku? Apakah kaumasih ingat banyak hal yang terjadi saat kita SD? Ah... Mungkin kaulupa, aku masih mengingat kenangan-kenangan itu karena aku punya perasaan yang berbeda denganmu. Entahlah... mungkin perasaanmu tak sama dengan perasaanku.
Aku masih ingat perpisahan kita kala itu, saat legalisasi ijazah di SD kita, kau tersenyum seakan mengucap selamat, karena nilai UN-ku lebih tinggi dari nilai UN-mu. Yap! Aku selalu berhasil mengalahkanmu. :p, tapi tetap saja, kamu peringkat kedua dan aku ketiga, menyebalkan, rasa cinta dan benci jadi satu,
Tanpa pengungkapkan, engkau pindah kekota pangkal pinang, bahkan menghilang saat perpisahan sekolah dasar, hanya terdengar dari ibumu yang mengambil ijazah kita, . Lalu kita terpisah, di persimpangan saat aku memberanikan diri, ingin foto bersama ketika perayaan perpisahan.
8 tahun mencarimu
Bukan mendatangi kotamu, tapi menanyakan pada teman2 kompleks rumahmu dahulu sewaktu dikotaku , SMP Sampai ku di SMA, msh memikirkanmu dalam diam meski banyak pria yang menjadi cinta monyetku...
Yap! Hingga saat aku berada disemester dua perguruan tinggi, kumenemukanmu di akun fb, namanya masih sama ADNAN KUSNANTO, kuberanikan minta maaf saat itu, dimana saat kita berantem sampai ku memukulmu dan kita akrab. Komunikasi dan smsan, tapi itu hanya ada pada tahun 2011, aku telah memiliki kekasih hati, meski memang dihatiku cinta yang masih tenang ada buatmu.
Kumemutuskan hubungan dan meganti no hp ku, demi kekasihku saat itu, meski kisah kami dikatakan aku tak bahagia, bukan! Ku ckup bahagia dan berlebih duka, akhirnya pada awal juni 2012 aku bertengkar hebat dengan kekasihku, tanpa komunikasi, dan kami berakhir, aku memulai kisah hidup yang ku jalani dari awal lagi, aku sengaja menelponmu adnan, nama yang tak asing lagi, hanya untuk mendengar suaramu, dan cerita ttg hidupku. lalu kita berbaikan mulai dari seorang teman lama jumpa kembali....akrab dancukup sering pada malam harinya kita bercengkrama ditelpon, 3 hari kemudian ada keyakinan yang kamu ucapkan,waw! Padahal 8 tahun kamu tak melihatku, dari itu aku mulai mencintaimu seterusnya, hingga kini, kulabuhkan cinta terakhirku padamu bersama ridho nya Ilahi. wktu itu akan indah, pada saat yang tepat, mencintaimu mulai 2004, dan ALLAH mengizinkanya th 2012, Insya ALLAH Slamanya, untuk kita bergenggaman tangan saling menguatkan.
dari seorang perempuan
yang tak pernah lupa tanggal ulang tahunmu
yang menjadi kekasih dan merindukanmu
saat ini.
Bintang.